19/10/13

Apa yang menyebabkan kanker otak?

Kanker otak dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Penyebabnya bisa satu atau lebih, dan secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori:

Faktor dari dalam
Merupakan faktor yang datang dari dalam diri sendiri. Yang utama adalah faktor keturunan / genetik. Jika ada sanak saudara yang punya riwayat menderita kanker otak, berarti peluang Anda terkena kanker otak lebih besar daripada mereka yang keluarganya tidak ada penderita kanker otak. Faktor kedua yang dapat memicu terjadinya kanker otak adalah riwayat benturan (jika kepala Anda pernah terbentur). Benturan ini dapat menyebabkan trauma pada jaringan otak, sehingga bisa jadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal dalam otak (yang kemudian dapat berkembang menjadi kanker otak).

Faktor dari luar
Merupakan faktor yang datang dari luar tubuh, pada umumnya berupa makanan dan radiasi. Obat-obatan tertentu yang diminum secara terus-menerus berpotensi menyebabkan kanker. Faktor-faktor lainnya:
·      Pola hidup yang kurang sehat: misalnya merokok, makanan berlemak, kurang serat, dsb.
·      Bahan karsiogenik: minyak goreng yang dipakai berulang-ulang, bahan kimia yang termakan
·      Radiasi: paparan radiasi dalam gelombang tertentu dapat memicu berkembangnya sel kanker

Kenali ciri-ciri kanker otak
Sebelum memahami lebih lanjut tentang gejala kanker otak, Anda perlu memahami struktur otak manusia terlebih dahulu. Otak merupakan organ tubuh penting yang mengatur segala aktivitas / gerakan tubuh manusia. Bayangkan saja Anda sedang naik motor, ada berapa aktivitas yang Anda lakukan? Melihat jalan, menyetir, lihat kiri-kanan, lihat kaca spion, menyeimbangkan, belum lagi sambil mikir nanti malam mau makan apa... Dalam satu detik, ada riburan hal yang terjadi dalam otak Anda (baik yang terjadi secara sadar maupun tidak sadar).
Otak bisa multitasking begini karena semua aktivitas tersebut diatur oleh bagian otak yang berbeda (tiap bagian memiliki fungsi yang berbeda). Secara umum, otak manusia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan batang otak (brain stem). Tiap bagian ini terbagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, di mana masing-masing bagian kecil tersebut terbagi lagi, dan seterusnya. Ruang antar bagian terisi oleh cairan otak (cerebrospinal fluid), sedangkan bagian luarnya terlindungi oleh tiga lapis selaput otak (meninges) dan tulang tengkorak.
Nah, tiap bagian otak tersebut bisa terkena tumor/kanker. Walaupun tumor jinak, tapi karena tumbuhnya di otak, bisa menjadi sangat berbahaya. Tumor tersebut dapat mengganggu fungsi dan merusak struktur susunan saraf pusat, karena terletak di dalam rongga yang terbatas (rongga tengkorak). Seiring dengan berkembangnya tumor tersebut, jaringan otak akan semakin tertekan. Padahal volume rongga tengkorak sangat terbatas dan tidak mungkin bertambah besar. Inilah yang menjadikan sakit kepala / pusing sebagai gejala awal kanker otak.
Ciri-ciri awal kanker otak sangat bervariasi, tergantung pada bagian otak mana yang terserang. Misalnya kepala pusing atau terasa mual. Berikut gejala kanker otak yang patut Anda waspadai:
·   Sakit kepala disertai mual sampai muntah yang menyemprot
·   Daya penglihatan berkurang
·   Penurunan kesadaran atau perubahan perilaku
·   Gangguan berbicara
·   Gangguan pendengaran
·   Gangguan berjalan / keseimbangan tubuh
·   Gangguan saraf
·    Anggota gerak melemah atau kejang
·   Pada bayi biasanya ubun-ubun besar menonjol
Ingat, daftar di atas hanya merupakan gejala. Walaupun Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas, belum tentu Anda terkena kanker otak. Untuk memastikan, Anda harus diperiksa langsung oleh dokter ahli syaraf serta menjalani pemeriksaan lanjutan seperti CT scan, MRI, angiogram, myelogram, spinal tap dan biopsi.

Cara mencegah kanker otak
Pada penyakit kanker, sel mengalami perubahan/mutasi sehingga sel membelah secara tidak terkendali, menyerang jaringan di sekitar sel abnormal tersebut, dan bisa juga berpindah ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah (metastasis). Sampai saat ini belum ditemukan metode untuk "menyembuhkan" sel abnormal, jadi satu-satunya cara adalah membuang jaringan abnormal dari tubuh agar bagian tubuh lain tidak tertular. Pada jenis kanker tertentu, misalnya kanker payudara, jika sel abnormal tersebut dideteksi sejak dini maka jaringan yang bermasalah dapat diangkat/dibuang. Tapi pada kanker otak, jika sel kanker sudah menyebar ke bagian otak yang vital maka tidak ada cara untuk membuang sel abnormal tersebut.

CEGAH SEBELUM TERLAMBAT 
Ikuti langkah-langkah berikut untuk menghindari tumor / kanker otak:
1.    Jangan sampai kepala Anda terbentur atau mengalami trauma. Hindari aktivitas yang berisiko tinggi seperti tinju. Selalu gunakan helm saat naik sepeda motor.
2.    Perbanyak makan buah-buahan yang mengandung antioksidan seperti kurma, jeruk, kismis, strawberry, buah plum dan anggur merah. Zat antioksidan akan melancarkan peredaran darah dari dan ke otak sehingga mencegah terjadinya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah.
3.    Jangan merokok.
4.    Perbanyak makan makanan berserat, jauhi makanan berlemak.
5.    Hindari bahan karsiogenik, misalnya minyak goreng yang dipakai berulang-ulang.
6.    Jauhi benda dengan kadar radiasi tinggi karena paparan radiasi dalam level tertentu dapat memicu perkembangan sel abnormal. Jika menelepon menggunakan handphone, gunakan handsfree agar ada jarak antara ponsel dengan kepala (otak) sehingga mengurangi kadar panas dan radiasi.
7.    Gaya hidup sehat. Tidur yang cukup. Rutin olahraga agar ada sirkulasi darah ke otak.

Orang yang terserang kanker otak: 
1.  mukanya pucet, rambutnya rontok, sering pusing, gampang pingsan, makin lama makin susah jalan, ngak bisa ngomong, susah conect (mikir), ngak bisa buka mata, ngak bisa menggerakan tangan and END = MENINGGAL
2.   Cirinya :
1. sakit kepala yang semakin hari semakin hebat
     2. muntah di pagi hari yang tanpa disertai mual
     3. kalo di ct scan ada gambaran tumor di otak. Jelas, kanker otak berbahaya apalagi bila 
        tumornya sudah menekan saraf bisa mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian.. makanya 
        konsultasi kan dirimu ke dokter specialis saraf.
3. Ciri kanker otak adalah sering terasa pusing dan tdk ada rasa ngantuk, dan sakit kepala yang berlebihan. Setiap manusia memiliki bibit kanker untuk mencegah berkembangnya kami sarankan konsumsi sun chorella setiap hari. Produk ini bisa cari di minimarket godam .
4. Meski dilihat dari angka kejadiannya,  jumlah? penderita kanker otak masih rendah, yakni hanya enam per  100.000 dari pasien tumor/kanker per tahun, namun tetap saja penyakit tersebut menjadi ? momok?  bagi sebagian besar orang. Pasalnya, walaupun misalnya tumor yang menyerang adalah jenis tumor jinak, bila menyerang otak?tingkat bahaya yang ditimbulkan umumnya lebih besar daripada tumor yang menyerang bagian tubuh lain.

Seperti yang menimpa bintang sinetron dan iklan Ferry Irawan, akibat penyakitnya ia sempat lumpuh, bibir dan lidah tidak bisa digerakkan, sulit bicara, bahkan ia sampai kehilangan kekuatan. Sampai-sampai pemeran ?Hati yang Terpilih? Srikandi? Baret Merah? ini tangan kanannya tak berfungsi normal. Tumbuhnya sel-sel tubuh yang tidak normal ini memang menakutkan? Penyebab pasti dari kanker belum diketahui secara tepat tapi berbagai faktor telah diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Faktor risiko pencetus tumor otak ini bisa karena riwayat keluarga, radiasi, zat kimia, pola makan, obat-obatan tertentu, dan rokok.

Penyakit ini bisa muncul tanpa gejala yang bermakna, tapi sering pula ditandai dengan gejala-gejala seperti pusing kepala, muntah, gangguan penglihatan, kesadaran, pendengaran, berjalan dan saraf. Sayangnya, sejauh ini belum ada pengobatan yang pasti, namun seiring dengan kemajuan teknologi kedokteran dan farmasi berbagai upaya dilakukan semaksimal mungkin untuk ?mengusir? penyakit tersebut. Terapi obat-obatan telah digunakan dalam pengobatan beberapa jenis kanker. Selain itu, kasus-kasus lain mungkin ditangani dengan operasi, radioterapi, maupun kemoterapi.? Tindakan operasi termasuk yang sering dilakukan, khususnya pada penderita tumor otak. Riset terhadap pengobatan kanker pun terus berlangsung. Ikan hiu yang diketahui telah menjelajah lautan sekitar 400 juta tahun lalu diketahui morfologinya tidak pernah berubah. Konon, di tubuh ikan ini, sel kanker tidak?bisa tumbuh, karena seluruh tulangnya adalah tulang rawan. Benarkah demikian? Dalam catatan buku tradisional Cina mengenai khasiat? makanan pengobatan, makan sirip ikan hiu dipercaya dapat mencegah?penuaan kulit, dan gelatin yang terkandung di dalam sirip ikan hiu dipercaya pula dapat meningkatkan vitalitas. Yang pasti, katanya sirip ikan hiu ini memang lezat.

Meski hasil penelitian itu dibantah oleh ahli nutrisi dari Universitas Taiwan, Prof. Chang Hung-min yang mengatakan, sebutir telur ayam pun lebih bergizi dibandingkan semangkuk sup sirip hiu, namun peneliti-peneliti lain mengungkapkan hasil yang positip. Peneliti dari Indonesia yang juga Kepala Pusat Studi Satwa Primata Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor, Drh. Dondin Sajuthi Ph.D mengakui?esktrak?tulang rawan ikan hiu dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Hal itu ia buktikan lewat penelitiannya.?

Dokter Henry Brem dan dr Allen K Sills dari Johns Hopkins University melaporkan salah satu senyawa yang berasal dari ikan hiu?Squalus, terbukti dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru yang menyalurkan makanan ke tumor otak. Dengan menggunakan sel pembuluh darah sistem saraf pusat sapi, kedua peneliti ini meneteskan squalamine. Setelah dua hari, pertumbuhan sel pembuluh darah turun hingga 83 persen. Selain ikan hiu, tulang rawan sapi juag disebut-sebut mampu menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Tentang hasilnya, Dr. Greg Harper dari Council for Scientific and Indutrial Research Organization telah membuktikannya.


Pengobatan ala barat pun semakin mendapatkan titik cerah dengan mulai ditemukannya obat-obatan yang diduga dapat membawa manfaat dalam pengobatan kanker otak. Berbagai penelitian memang masih harus dilakukan untuk menemukan obat yang mempunyai efektivitas tinggi. Tapi kita boleh berharap bahwa harapan akan semakin terbuka bagi pengobatan kanker otak.(net)

Kisah Anak Remaja Zaman Sekarang - 2 (habis)


Penulis Cerpen/Nida Khairiyyah
SEPANJANG perjalanan pulang, entah kenapa Nanda firasatnya langsung tidak enak meski sebisa mungkin ia minimalisir dengan mengalihkan perhatiannya terhadap bahan-bahan makalah yang harus dia cari. Sampai waktu menunjukan waktu jam makan malam Nanda tak keluar juga dari kamar dan akhirnya sang mama harus memaksa Nanda untuk makan. “Ma, aku masih kenyang... Entar kalo udah laper  juga ke bawah,” tolak Nanda.
“Kata mba kamu tadi juga belum makan siang dan gak keluar kamar, kenyang dari mana?,” tanya mamanya yang cukup khawatir mengingat Nanda mempunyai penyakit maggh. “Ma, aku lagi sibuk ngerjain tugas, ntar kalo udah beres baru makan. Mama kaya gak kenal Nanda aja,” bantahnya lagi.
“Kalo penyakit maggh kamu kambuh gimana?,” tanya mama yang semakin khawatir. “Tinggal minum obat aja. Udah ah ma Nanda ngerjain tugas dulu,” ujarnya. Setelah mamanya turun Nanda langsung meminum obat maghnya karena sudah merasa gak tahan dengan sakitnya. Beberapa menit kemudian mama Nanada datang dengan membawa makan serta buah-buahan.
Keesokan harinya Nadia ternyata gak sekolah dan Nanda mau ngak mau harus menelepon Nadia buat konfirmasi tentang tugasnya. “Ya udah lo dateng aja ke rumah gue,” Nadia pun memberikan alamat rumahnya sedetail-detailnya.
“Lengkap banget, kayak gue orang mana aja,” cetus Nanda. “Kan biar lo gak nyasar. Hehe,” jawabnya dengan bercanda. “Lo kata itu lucu! Gue langsung kesana sekarang ya,” ujarnya. “OK, gue tunggu,” pungkas Nadia.
Setelah telepon tertutup entah kenapa hati Nanda dan Nadia ngerasa senang banget dan seakan sudah tak asing lagi dengan alamatnya. Sementara itu Rahsya kakak Nadia langsung masuk ke kamar adiknya dengan membawa cemilan kesukaan Nadia.
“Buat gue kak?,” tanya Nadia. “Iya. Tapi gue ikut tidur ya,” tawarnya. “Kamar lo kenapa?,” timbalnya heran. “Bosen aja. Sekali-kali tidur di kamar lo boleh kan,” jawabnya singkat. “Tapi lo jangan ganggu gue sama temen gue,” ujar Nadia memberikan syarat. Rahsya pun mengacungkan jempolnya sambil tiduran di kasur Nadia.
Saat sudah di depan gerbang Nanda merasa sudah gak asing lagi sama rumah itu. Ting..tong... suara bel terdengar dan Nadia langsung berjalan menghampiri Nanda. ”Nad ini rumah lo?,” tanya Nanda. “Bukan, ini rumah ortu gue,” jawabnya. “Ini rumah Rahsya juga?,” tanya nanda lagi. “Pastinya orang Rahsya kakak gue. BTW kita mau ngobrol aja nih?,” paparnya. “Ah enggak, gue cuma mau kasih flashdisk ini nama filenya double dan jangan buka yang lain,” tegasnya.
Nadia heran. “Emang kenapa?,” “Because it’s my document very-very secret you know,” tegas Nanda lagi. “Haha, so ngomong bahas Ingris lo. Nilai pas KKM juga, ” jawab Nadia. “De ajak temennya masuk,” suara mama Nadia dari dalam. “Udah terlanjur keliatan sama mama mendingan masuk. Kalo mau sekalian ngobrol bareng kak Rahsya,” tawar Nadia.
“OK. Boleh juga,”  ucap Nanda menyetujui. Merekapun melangkah masuk ke rumah Nadia dan menuju ruang tamu. BTW, lo kenal Rahsya dimana?,” tanya Nadia yang masih penasaran. “Kita satu perguruan karate dan gue sering kok main ke sini. Tapi gue gak pernah ngeliat lo ada di rumah,” jelasnya.
“Sekarang Rahsya masih suka latihan karate?,” tanya Nadia dengan suara yang cukup kecewa. “Jangan bilang lo gak tau Rahsya suka latihan karate?,” Nanda heran. “Sebenarnya Rahsya udah dilarang latihan karate lagi sama Bo-nyok, dia juga udah berjanji ngak bakal latihan. Tapi kok gue malah cerita yang macem-macem ya sama lo? Lo langsung aja ya ke kamarnya gue sekalian  ngebangunin dia di kamar gue,” tuturnya.
“Rahsya tidur di kamar lo?,” tanya Nanda. “Iya. Eh, jangan berfikiran yang macem-macem dulu. kamar gue bukan kamar 100% cewe. Penasaran?,” tanya Nadia saat sudah sampai di depan kamarnya. “Boleh. Tapi apa gak apa-apa temen cowok main ke kamar cewek?,” tanya Nanda. “Kan ada Rahsya. asal lo gak ada niat buruk aja sama gue,” tegas Nadia.
Nanda yang mendengar ucapan Nadia langsung merasa penasaran dan sesampainya di depan kamar, jantung Nanda langsug berebar tak karuan. Nad, ini kamar lo?,” tanya Nanda yang masih gak percaya. Tadi gue bilang kan kamar gue bukan kamar cewe 100%. Dan terbukti kan,” jelas Nadia sambil membuka laptopnya.

*****
“Nan, gimana? Lo setuju gak kalo konsepnya gue bikin kayak gini?,” tanya Nadia saat sudah menyelesaikan tugas kelompok mereka. Tapi tak ada jawaban dari Nanda sama sekali. Saat Nadia nengok, eh ternyata mereka udah gak ada di kamar. ”ih! Kemana sih mereka keluar gak bilang-bilang?” gerutu Nadia yang mulai kesel. “Ras, gue kira adek lu anak manja. Tapi kalo diliat dari bentuk kamarnya kayaknya dia bukan tipe anak manja. Sifatnya kayak gimana sih sebenernya?,” tanya Nanda sambil cengengesan saat sedang mengambil minum di dapur.

“Kalo kata gue ade gue itu sifatnya berubah-ubah. Kadang feminim, kadang tomboy! Tapi seringnya sih tomboy dan feminimnya kalo ke sekolah. Wih dandanannya super diperhatikan. Tapi kalo di rumah liat sendiri kan tadi super cuek, padahal tau kalo lo mau kesini. Tapi kalo dibilang anak manja enggak juga,” cerita Rahsya.
Nadia yang udah mulai kesel nunggu mereka di kamar langsung turun dan menghampiri mereka. ”Nan tugas udah selesai,” ucap Nadia mengagetkan suasana yang sedang hening. Nanda terus memandangi Nadia dengan penuh tanda tanya. Kenapa lo liat gue kayak gitu?,” tanya Nadia yang ternyata sudah mulai risih.
”Tugasnya udah disimpen lagi di flasdisk? Biar gue yang print,” ucap Nanda dengan sedikit salting. ”Udah tapi gue lagi asik ngeliat dokumen dari flashdisk yang lo kasih tadi,” jawab Nadia sambil tersenyum puas.

Nanda yang mukanya langsung memerah langsung mengejar Nadia ke kamar. Tapi yang terjadi, mereka malah saling ledek. Dari situlah mereka mulai berteman sangat akrab. Nad, By-Querz kekurangan personil gak?,” tanya Nanda sambil mengambil salah satu bass milik Nadia. Iya sih, kita lagi nyari pemain pemain gitar. Lo mau daftar?,” tantang Nadia ke Nanda saat Nanda sudah mulai memaikan bass miliknya.

”Takut diterima gue. Ntar makin dikenal dong,” jawab Nanda narsis. ”Haha, lucu... Tapi serius gak nih, gue mau ngomong sama anak-anak kalo emang lo serius?,” tanya Nadia yang mulai serius dengan ucapannya. ”OK, gue setuju. Tapi kapan nih ditesnya?,” tanya Nanda. “Ntar gue SMS lo oke,” jawabnya. Hari tak terasa sudah hampir magrib, Nanda pun memutuskan untuk pulang dan saat di perjalanan Nanda masih tak habis pikir dengan sifat Nadia yang selama ia kenal dan kejadian yang baru dilewatinya beberapa saat. Tapi Nanda masih merasa takjub akan bentuk dan susunan kamar seorang cewek. Dari mulai cat tembok berwarna hitam, merah dan putih menjadi satu yang pertama kali membuatnya tertarik dan gak tau kenapa bisa merasa nyaman kalo udah ada dikamar itu.
Selain itu ada tulisan grafik yang bertuliskan Ir.Iyank, ditambah lagi koleksi lima bass yang harnganya selangit. Selain  itu fasilitas internet, playstasion, DVD, sampai buku-buku sangat langka yang hanya ada beberapa di dunia dan biasanya buku seperti itu harganya gak main-main. Selain nyaman karena ada AC, mata seakan disuguhkan pemandangan poster lapangan Manchester United yang hampir penuh satu tembok didampingi oleh para pemainnya.

”Bener-bener cewek yang susah ditebak dan penuh kejutan dalam hidupnya. Tapi gw kok mulai penasaran ya sama dia?,” herannya. Sesampainya di sekolah mereka seperti biasa membuat keonaran. Tapi kali ini mereka kerjasama dalam onarnya itu hingga pelajaran Pak Sutardi dimulai. Dengan sangat optimisnya mereka berdua mempresentasikan tugas mereka dengan sangat sukses, dan akhirnya mereka dapat predikat kelompok tersolid. ”Nah anak-anak, kalian sudah melihat sendirikan bahwa dua orang yang selalu berbeda pendapat dan selalu berantem ini dapat dijadiakan satu kelompok dan mereka sangat kompak. Bahkan lebih kompak dari dua sahabat yang selalu bersama-sama,” jelas Pak Sutardi sambil menutup kelasnya.

”Kak Rahsya, mau ya besok! Please,” pinta Nadia. Tapi Rahsya sama sekali tidak menghiraukannya sama sekali. ”De, lo tau sendirikan kalo gue udah gak boleh latihan lagi sama Bo-nyok!” jawab Rahsya. ”Ah, kak emangnya gue gak tau kalo lo masih suka ikut latihan diem-diem dan Nanda temen satu perguruan lo. Iya kan kakakku sayang?,” tanya Nadia dengan sedikit ancaman. ”Elo itu ade yang paling bisa ngancam kakaknya. Jadi mau lo apa?,” tanya Rahsya menyerah. ”Ajarin gue cara cepat bermain komite dalam satu minggu, atau gue tinggal bilang sama bokap kalo lo sering latihan diem-diem. Gimana?,” tawar Nadia. “Oh, oke. Cuma itu... Kita mulai jadwalnya terserah kapan lo maunya. Okey,” jawab Rahsya setuju. ”Your the best brother!,” jawab Nadia sambil tersenyum puas.

Keesokan harinya Nanda di tes oleh semua para personil By-Querz  dan saat itu juga Nanda langsung diterima menjadi angota By-Querz. Nanda yang makin terkenal di sekolah bersama band By-Querz. Mereka pun sempat ditawarkan kontrak oleh salah satu perusahaan labbel terkenal. Tahun berikutnya mereka lulus dengan segudang prestasi yang telah didapat dan dengan nilai yang sangat memuaskan. Para guru dengan berat hati harus meluluskan mereka karena mungkin mereka akan kehilangan murid-murid yang sudah berhasil menumbuhkan  rasa percaya diri semua murid SMKN 1 untuk terus berprestasi. Jangan pernah ada rasa takut untuk terus berkarya. Juga, semenjak Nanda tahun lalu menjadi ketua OSIS, keanggotaan OSIS pun semakin membaik.(nida)

Kisah Anak Remaja Zaman Sekarang - 1

Cukup!! Gue cape berantem terus sama lo gak pernah ada ujungnya tau gak? lagian harus sampai kapan kita kayak gini terus?,” ucap Nadia sambil menahan air mata di suatu pagi. Mendengar ucapan Nadia, Nanda pun pergi tanpa sepatah kata lagi yang langsung meningalkan Nadia seorang diri. Sementara anak-anak By-querz, Band yang terpopuler di sekolah.  Merasa terkejut mendengar sang bassis yang menyerah begitu aja.

Karisma yang dimiliki Nanda memang mampu membuat para siswi menjerit histeris, selain Nanda ada By-querz. Sebuah  band yang mampu membuat warga sekolah Standing applous, personilnya ada lima orang. Tio di vokal dan gitar atau anak By-quers sering menyebutnya dengan OM, Nadia yang sering di panggil Cunenk di Bass, Chie di keybord, Rico di Drum, dan Axell di gitar. “Cun, lo gak kenapa-kenapa kan?” tanya rico yang khawatir melihat Nadia yang tidak biasanya. “Udah lah, gue gak papa kok. Mending kita kekantin aja yuk,” ajak Nadia dengan senyuman yang terlihat di paksakan.
istimewa.net

Kurang lebih dua minggu tidak terdengar suara ribut Nadia dan Nanda disekolah, sampai akhirnya mereka dipertemukan dalam satu kelompok oleh Bp.Sutardi dalam pelajaran Bahasa Indonesia. ”Gue gak mau satu kelompok sama cewek jadi-jadian,” tolak nanda dengan cepat.

”Emangnya siapa yang mau satu kelompok sama cowok yang sok ganteng kayak lo?,” jawab Nadia. Seakan tak aneh melihat kejadian tersebut Bp.Sutardi hanya tersenyum melihat wajah Nanda dan Nadia yang terlihat konyol saat protes. ”Selamat bekerja ya,” ucap pak Sutardi menutup kelasnya.

Bel pulang pun terdengar, para murid lainnya dengan semangat untuk bersiap pulang hingga kelas sepi Nadia dan Nanda masih saja anteng duduk dibangku mereka. ”Nan, lo cari bahan-bahannya dan lusa kasih ke gue, biar gue yang nyusun,” ucap Nadia dengan sangat badmood tanpa menoleh ke arah cowok yang paling ia benci tanpa sedikit pun.

Sesampainya dirumah, Nadia langsung menjatuhkan tubuhnya kearah sofa yang sangat empuk. ”Kok baru pulang?,” tanya Rahsya sang kakak yang saat keluar dari dapur. ”Gak kenapa-napa kok, nah elo tumben ada di dapur? Biasanya paling males ke dapur?”, ledek Nadia.

“Dasar lo, dari pada bahas yang gak penting mending anterin gue,” Ajak Rahsya. “Kemana? lagian tumben banget loe ajak gue keluar, udah ngomong aja apa mau lo?,” tebak Nadia. Sambil tersenyum Rahsya ngaku kalo mau di anterin ke sebuah tempat, Bandung. Namun Nadia baru menyadari arah yang mereka tuju adalah Bandung, setelah melewati puncak.

“Kak, ini bukannya jalan mau ke Bandung?” tanya Nadia yang terheran-heran saat menyadari arah yang sudah tak asing lagi.  “Emang iya, kita ngebolang ke Bandung de, makanya lo tadi gue suruh ganti baju, kalo lo masuk angin kan repot ke guenya” ucap Rahsya yang ngeles. Di perjalanan hujanpun turun mengguyur mereka, terpaksa mereka harus berteduh sejenak dan saat mereka melanjutkan perjalan Nadia sempat marah ke Rahsya. ”De ngak asik lo biasanya juga semangat kalo gue ajak ngebolang, kok jadi ngambek kaya gini?,”

“kakak juga yang aneh! gak bilang dari awal, kalo tau dari awal gue bisa ngebatalin jadwal latihan, anak-anak pada nungu gue tuh mana gue ngak bawa handphone,”

“Sory deh, nih dari hp kakak aja telepon mereka dan bilang aja ini ajakan ngedadak dari kakak dan lo lupa bawa hp.”
“Rese loe.” ucap nadia sambil mengambil hp kakaknya. Merekapun melanjutkan perjalalan dan dengan sedikit candaan Rahsya ke Nadia yang sedang tidak bagus moodnya. Ke Bandung tanpa belanja rasanya kurang lengkap, itulah prinsip dua kakak beradik ini. ”kak laper nih,” keluh Nadia.
“Mau makan di mana?,” tanya Rahsya.
“Disana!,” tunjuk Nadia kesalah satu tempat emperan yang menjual makanan faforit mereka, Mie Ayam. “Tunggu apalagi, ayo kita ke Sana!” ajak Rahsya. Sangkin asiknya mereka berbolang mereka sampai lupa waktu dan jam udah menunjukan pukul sebelas malam, saat sesampainya dirumah papah langsung memarahi Rahsya dan Nadia yang saat itu papah sudah bertenger didepan pintu selama dua jam menunggu mereka. ”Pah, kita udah cape dan ngantuk banget kalo mau marah ntar pagi aja.” sela rahsya sebelum papahnya memulai pembicaraan, Rahsya berjalan sambil menarik tangan Nadia menuju kamar.
“Nadia.. Rahsya... bangun, udah pagi, ntar telat kesekolahnya,” panggil mamah dari luar kamar mereka masing-masing, yang kebetulan kamar mereka memang saling berhadapan.

Nadia yang sudah hampir telat masuk sekolah langsung berlari sekencang mungkin mengejar pintu gerbang yang hampir tertutup, sedangkan Rahsya dengan sangat santai berjalan menuju kampusnya, karena kuliah Rahsya masuk pukul delapan, Saat sampai dikelas Nadia langsung menuju tempat duduk yang paling pojok, padahal Nadia terkenal paling anti duduk dibelakang.

Tapi pagi itu Nadia entah kenapa pengen menyendiri duduk dibelakang. Selama belajar Nadia tak berkicau sedikitpun kecuali disuruh guru untuk maju dan menjelaskan. Pukul dua belas tepat bel pulang pun terdengar nyaring, anak-anak By-querz menghampiri Nadia dikelasnya bermaksud mengajak latihan karena kemarin batal. “Sory guys, gue gak bisa,” jawab Nadia dengan suara paraunya.
“Cun, lo sakit?,” tanya Rico yang sedikit khawatir.
“Engak, Cuman gak enak badan aja! udah ya gue pulang dulu,” pamit Nadia.

Saat di gerbang, kepala Nadia terasa pusing. Nadia yang sudah tak tahan menahan sakit langsung menelepon Rahsya minta jemput, Dua puluh menit kemudian Rahsya datang dengan santainya dan saat lihat muka Nadia yang pucat Rahsya langsung merasa bersalah. “Kenapa gak bilang kalo lo sakit? gue kan jadinya bisa cepat-cepat,” tandasnya.(nida)

18/10/13

Dan Bila Aku Pergi - Zaman keempat

KEBIASAAN Axell jika sudah main, selalu melontarkan “Malas pulang nih,” beberapa bulan lalu dia pernah datang pukul 00.00 WIB karena takut dimarahi bonyoknya karena pulang terlalu malam, tak hanya itu, Axell pernah datang tanpa sepengetahuan Aku dan ketika pagi-pagi dia udah ada di samping Aku lagi tidur dengan pulasnya.

Hari itu, Aku punya niatan untuk cerita tentang Vian. Tapi tertunda karena Axell curhat dan minta solusi buat nembak Janney, Aku lebih suka menyebutnya dengan diskusi dibandingkan curhat. Melihat Axell galau, terlintas fikiran jahat gue untuk meninggalkannya tidur. Tapi ku surutkan hal tersebut, “Lo kan playboy kok minta saran sama gue? Gak takut tuh di bilang cemen? Haha,” ledek gue. Axell tidak marah sama sekali, dia malah tertawa. “Haha, brengsek. Gue lagi jaga image, gue gak bakal jadi playboy lagi Sob, Janney meluluhkan ku,” kata gombal mulai turun dari bibirnya. “Sama Mony lo gimana?,” pertanyaan yang cukup mengangetkan. dengan santainya Aku menjawab, “Kita teman,” jawaban yang tidak diinginkan oleh Axell.

***
Hari itu, aku membuat pertanyataan yang cukup mengagetkan. “Gue mau mundur dari ketua karate dan keluar ekskul karate, dari ketua Osis, kapten tim footsall. gimana menurut lo?,” Axell awalnya sempet kaget karena Aku begitu tiba-tiba. “Gue gak ngerti, lo raih semua itu dengan perjuangan, keluar dari tim footsall maka siapa kaptennya? sekarang lo masih menjadi ketua Osis 8 bulan dan itu gak bisa seenaknya keluar, kalo karate terserah lo sih, udah sabuk hitam ini,” jawaban axell untuk kali ini memang terdengar realistis dan gak asal lagi ngejawabnya.
ilustrasi.net

Diskusi yang kita lakukan semakin panjang, hingga Aku hampir saja keceplosan dan bilang Aku sakit. “Udah malem Sob, besok kita lanjutkan diskusinya,” tutup. Pukul 00.30 WIB, Aku terbangun dari tidur yang nyenyak dan melangkah ke toilet, gak lama Axell terbangun mendengar suara jatuh yang cukup keras. Axell berjalan dengan cukup hati-hati, beberapa kali Axell memanggil namaku, namun tak ada jawaban. Dengan penasaran Axell membuka pintu toilet dan melihat Aku yang tergeletak di toilet dengan darah yang ada di mulut, Axell mencoba buat sedikit tenang dan membantu berdiri.

Setelah dibawa ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dokter keluar dan menghampiri Axell. “Gimana keadaan Harry?” tanya Axell yang terdengar panik. Dokterpun mencoba buat menjelaskan ke Axell akan kondisiku yang belum diketahui apa sebabnya. “Kami belum bisa pastiskan penyakit yang diderita Harry, kami harus memeriksa darahnya terlebih dahulu agar lebih jelas,” rumah sakit itu, berbeda dengan rumah sakit yang biasa Aku datangi.

Setelah beberapa jam menunggu hasil Laboratorium, dokter memanggil keluarga yang saat itu hanya ada kak Luna, rupanya Axell yang menelepon. “Apakah ada keluarganya?” tanya dokter. Kak Luna berdiri dan menghampiri dokter dengan tegasnya berkata “Saya kakaknya,” ucap kakak yang menahan kekhawatiran.
Inti dari pembicaraan tersebut, “Harryxa Briantara mengidap Leukimia atau kanker darah,”
Lemas, itu pasti. Percaya tidak percaya, karena selama ini Luna melihat gue selalu seger dan tidak terlihat sakit.

Leukimia, penyakit yang mematikan karena sel darah merah dimakan oleh sel darah putih, hanya sedikit orang yang bisa bertahan akan penyakitnya. Karena jika ingin tetap hidup harus mendapatakan donor sumsum tulang. Jika Harry memiliki semangat hidup yang tinggi, Harry bisa memalui ini walau tak mudah. Harry udah mengatuhi penyakitnya karena didalam sample darahnya juga da beberapa obat yang udah biasa dikonsumsi sama Harry seperti obat penahan sakit dan obat penambah darah,” paparnya.

Setelah dengar ucapan dokter, Aku yakin Luna akan sangat marah. Aku yang tidak pernah bilang apa-apa soal penyakit Leukemia. “Harry gak pernah cerita dok dan dia gak pernah terlihat lemas dia selalu terlihat energik dan ceria dia juga gak pernah mengeluh apa-apa soal penyakitnya,” jelas Luna sedikit gak percaya.
Setelah keluar, Luna coba buat atur emosinya dengan langkah cepat menuju keruangan, 15 menit kemudian Luna sampai didalam kamar,  tidak ada tanda-tanda Aku akan sadarkan diri. Mungkin masih terpengaruh obat yang disuntikan ke infusan, didalam kamar inap masih ada Axell yang setia. Kurang lebih 40 menit kemudian Aku baru tersadar.

“Gue yakin ini pasti bukan di kamar gue,” ucap setelah sadar dan melihat keadaan di sekitar. Luna masih cari-cari waktu yang tepat buat menanyakan keadaan Aku secara langsung. “Lo gak sekolah?,” Tanya Luna yang memulai percakapan disaat Aku terbangun. “Engaklah kak, gue masih betah disini. hehe,” jawabnya dengan sangat santai. Entah karena malas atau khawatir sebenarnya.

“Dokter ngomong apa ke kakak?,” Tanya Axell, yang buat gue juga jadi sedikit cemas, apakah Luna udah tahu yang sebenernya. “Kata dokter harry cuman kecapean aja, harus banyak istirahat Harry pasti udah tahu kok karena sering ngalamin kayak gini kan?,” ucapan Luna membuat Aku semakin meyakinkanku bahwa dirinya sudah tahu semuanya.(nida)

Dan Bila Aku Pergi - Zaman ketiga

DISAAT ketiga orang tersebut sedang merasakan bahagia, Aku harus terbaring lemah di atas ranjang denagn muka pucat pasi, badan lemas, dan seakan kepala ada yang menindihkan karena tidak mampu bangkit walay hanya sekedar duduk.

ilustrasi.net
Barun kali itu kondisi Aku benar-benar drop, bahkan untuk menjawab sahutan dari pekerja rumah, mba minah. Yang setiap paginya selalu rajin membangunkan sekolah tidak mampu. Tiga kali mba Minah manggil dan tanpa sahutan sama sekali, biasanya. Mba Minah langsung masuk dan menyiram Aku, bagi yang pertama kali mendengar pasti aneh, tapi itu sudah menjadi perintah dari Nyokap. Oh, iya. Aku tidak akan menyebut dirinya pembantu, karena itu terlalu kasar untuk orang sebaiknya.

Ketika mba Minah masuk, mba Minah tidak menyiramku. Panik, itulah yang diperlihatkannya ketika melihat kondisi Aku yang cukup menghawatirkan. “Mas, kerumah sakit ya, mba telepon nenk Luna atau mas Axell?,” ujarnya dengan nada panik. Agak sedikit tersengal-sengal, tapi Aku mencoba untuk berbicara agar mba Minah tidak menelpon siapa-siapa, dan mencoba menyakinkan dengan meminum obat dan sedikit istirahat semua akan baik lagi.

Hari itu, tepatnya Sabtu aku tidak masuk sekolah, dan waktunya rapat rutin dengan anak-anak Osis. Aku sama sekali tidak memberikan kabar ke Axell atau anak Osis lainya. “Semoga Axell bisa handell rapat tanpa aku pinta,” ujarku dalam hati.

Axell, seorang teman yang sangat care dengan temannya. Terbukti dari kehadiran dirinya yang datang ke rumah. “Harry, lo sakit?,” tanyanya. Seperti jelangkung, datang tak undang pulang tak diantar. Seperti yang tadi Aku ucapin, Axell sudah seperti saudara sendiri, dia sudah deket banget sama keluarga Aku. Masuk ke rumah Aku pun sudah seperti masuk ke rumah sendiri.

“Cuman kecapean, lo tadi handell rapat gak?,” Tanya gue yang sebenarnya mengalihkan pembicaraan biar dia tidak terlalu nyelek-nyelek sama kondisi Aku. Dan bisa dibayangkan wajah konyolnya datang, “Ya iyalah, kalo lo gak dating kan biasanya gue yang handell,” Hemp, kurang lebih satu minggu Aku gak hadir di sekolah. Mony merasa gelisah, begitu kata Axell. Sampai Axell pun mengajak mereka untuk datang menjenguk Aku, “Harry sakit,” tanya Mony dengan ekspresi lebay nya.

Sabtu ke-2 Aku gak mimpin rapat Osis, Axell bagaikan pahlawan super yang siap memimpin rapat. Dua jam rapat selesai, walau sebenarnya harus empat hingga lima jam dalam memimpin rapat Osis, mengingat Sabtu itu adalah Sabtu terakhir. Seakan tidak sabar, Mony dan Janney sudah menunggu di parkiran. Satu motor ditunggangi tiga orang.

Singkat cerita mereka sudah di rumah, Mony dan Aku di saung dekat kolam renang, sedangkan Janney dan Axell mereka memisahkan diri di ujung kolam renang yang ada pemancar air.
Tidak seperti Axell dan Janney yang telihat asik mengobrol, Aku dan mony lebih cenderung diam. Bukan salting (salah tingkah), tapi aku bingung apa yang harus dibicarakan.(nida)

Bila Aku Pergi - Zaman kedua

SEPULANG sekolah, masih berseragam putih abu dengan motor ninja putih. Pergi ke sebuah danau yang tidak jauh dari sekolah, danau yang sudah memberikan banyak kenangan di masa kecil. “Udah dua jam loh, gue nungguin orang  yang melamun di danau,” ujar Axell yang mengejutkan gue tapi kali ini dia gak sendirian tapi membawa dua wanita cantik.

“Sorry gue gak liat kalian,” ucap gue. Axell ngenalin gue sama dua wanita cantik itu, Mony Topazia dan Janney Willya Fonza. Nama yang cukup indah menurut Aku. Entah apa yang kita obrolkan, hanya saja waktu begitu cepat berputar hingga kita tersadar bahwa matahari sudah ingin beristirahat. Dari waktu kewaktu yang kita lalui, Aku melihat ada sesuatu di mata Mony. Aku takut itu cinta.

Dan percaya atau gak setalah tiga hari beralu, Axell bilang kalo Mony suka sama Aku. Bahkan dia bilang ke Janney, dia ngebayangin jadi pacar Aku. Dan hal tersebut terjadi ketika duduk di jendela kamarnya sambil ditemenin sebuah boneka tedy bear dan membayangkan hasil percakapan kita tadi.

Nah, Aku jadi bingung sendiri mikirin hal tersebut. Karena pemasalahannya Aku sama sekali tidak ada rasa dengannya. Ditambah dengan kondisi tubuh yang mudah sekali drop, bahkan hingga terkapar jika terlalu capek.

Lain cerita dengan Janney, dia jatuh cinta ke Axell sejak pandangan pertama. Janney, wanita tomboy yang hobinya dengerin lagu Rock n Roll. Aku tahu dari hasil perbincangan kita tadi, ajaibnya sebuah perasaan cinta membuat Janney mendadak suka musik romantis hingga berhayal akan berdansa dengan Axell dan semua mata akan memandangi mereka dengan dengan terkagum-kagum. Cinta memang aneh ya!

Janney tidak akan sia-sia karena Axell pun ada rasa, “Ry, jantung gue kerasa mau copot, Janney begitu mempesona ya,” ujarnya. Di dalam via sms tak lama setelah kita bubar.(nida)

Disleksia

DISLEKSIA berasal daripada perkataan Yunani yaitu “DYN” bermaksud susah dan “LEXIA” bermaksud tulisan. Disleksia merupakan satu masalah pembelajaran yaitu kesukaran mengenal huruf, membaca, menulis, mendengar dan bercakap. Masalah ini biasanya dialami oleh anak-anak dan boleh berlanjutan sehingga anak itu dewasa. Istilah ‘buta huruf’ juga boleh digunakan untuk kategori ini. Sebenarnya masalah ini bukanlah satu penyakit atau kecatatan dan ia tidak memerlukan ubat untuk mengobatinya, sebaliknya dengan program pendidikan yang sesuai masalah ini dapat dikurangkan. Masalah disleksia adalah berbeda dengan afasia yang merupakan sejenis penyakit yang disebabkan oleh kerusakan saraf otak yang akan melumpuhkan kebolehan seseorang untuk berkomunikasi.
net
Disleksia boleh dikategorikan kepada tiga bahagian iaitu :

1. Disleksia visual (penglihatan)
Kesukaran utama yang dihadapi adalah untuk mengingat dan mengenal abjad serta konfugirasi perkataan. Simbol-simbol perkataan yang dicetak juga sukar untuk diterjemahkan. Kemungkinan untuk melihat abjad tertentu atau sebahagian perkataan adalah secara terbalik

2. Disleksia auditori (pendengaran)
Kesukaran untuk mengingat bunyi abjad, menganalisis bunyi mengikut suku kata perkataan dan menyusun atau menggabungkan suku kata bagi menyembunyikan perkataan. Bunyi percakapan yang dituturkan secara halus juga tidak dapat dibedakan. Masalah dalam membezakan bunyi vokal dengan konsonan juga turut dihadapi oleh disleksia auditori.

3. Disleksia visual-auditori
Kesukaran membaca yang amat buruk disebabkan oleh kelemahan untuk memproses tulisan secara visual dan audio.

Penghidap disleksia juga mengalami kesukaran untuk memindahkan maklumat ke atas kertas dan mengalami kesukaran untuk memegang pensil serta tidak dapat menulis mengikut garisan yang disediakan. Anak ini juga, cenderung menulis perkataan yang pelik. Terdapat juga di kalangan mereka yang mengalami kesukaran untuk bertutur di mana mereka kelihatan seperti tidak mendengar atau mempedulikan. Hal ini berlaku disebabkan kelambatan dalam proses maklumat yang diperoleh. Mereka juga tidak menjalankan atau menyusun sesuatu mengikut abjad. Anak ini juga menghadapi kesukaran dalam pembelajaran yang berkaitan dengan matematik mental. Terdapat kekeliruan terhadap tanda dan simbol serta suka menterbalikkan nombor yang sama. Mereka juga berpakaian tidak kemas tetapi tidak kotor, pandai membutangkan baju, kidal dan pandai mengikat tali kasut sendiri. Mereka turut kelihatan berminat dalam pelajaran tetapi dianggap pemalas dan kelihatan bodoh. Skop penglihatan mereka yang terlihat di mana kekeliruan berlaku di antara depan, belakang, kiri, kanan, atas, bawah serta pengamatan yang lemah.
net

Di antara beberapa ciri-ciri penghidap disleksia adalah seperti berikut :
1. Penghidap gangguan ini dapat dikesan pada peringkat awal persekolahan taman kanak-kanak.
2. Kebiasaannya penghidap akan menghadapi masalah pembacaan yang lambat dan mempunyai tulisan tangan yang buruk.
3. Penghidap suka mengurang atau menambah sendiri pada sesuatu perkataan.
4. Sering mengalami kekeliruan dengan sesuatu perkataan pada huruf tertentu seperti “p” dianggap “q” dan huruf “b” dianggap  “d”.
5. Kerap berlaku di kalangan kaum lelaki berbanding perempuan.
6. Kekerapan penghidap disleksia selalu terjadi di kalangan pasangan kembar, kanak-kanak yang dilahirkan tidak cukup bulan, yang lahir daripada ibu yang sudah berumur, dan yang pernah mengalami kecederaan pada kepala.
7. Masalah disleksia boleh berlanjutan sehingga anak tersbut meningkat dewasa.
8. Perhatian dan tumpuan senang terganggu dan gagal untuk menghabiskan sesuatu kerja sehingga selesai.
9. Cenderung menjadi seseorang yang impulsif atau sering mengikut perasaan sendiri tanpa memikirkan orang lain.

Disleksia hanya boleh dikesan apabila beberapa ujian dilakukan ke atas pesakit dengan pengendalian ahli psikologi atau guru khas disleksia. Penyakit ini boleh dirawat tetapi tidak boleh diobati. Penghidap disleksia biasanya akan diberi rawatan secara terapi untuk meningkatkan kemahiran linguistik, berfikir dan sosial.

17/10/13

Mengejar Mimpi

net
 MENJALANI sebuah pekerjaan yang tanpa henti dan tidak mengenal waktu, merupakan salah satu pilihan pekerjaan yang cukup ekstrem untuk dilalui oleh seorang wanita. Namun, hidup selalu ada yang pilih dan selalu ada resiko dibalik pilihan tersebut. Wanita dewasa akan mempertangung jawabkan segala resiko pekerjaan yang akan dipilihnya, meskipun pekerjaan yang dilakoninya lebih cocok untuk seorang pria.

Menjadi seorang jurnalis, sebuah pekerjaan yang harus siap selama 24 jam. Jeli dan senstif akan keadaan disekelilingnya, mampu mengemas sesuatu yang biasa menjadi luar biasa tanpa mengubah fakta yang ada dilapangan. Pekerjaan yang sering kali dianggap miring oleh sebagian orang, namun berangkat dari rasa penasaran tersebutlah yang membuat Nike semakin penasaran untuk menjalaninya.

"Bagaimana liputanmu hari ini?" tanya seseorang yang tepat berada di depan Nike dengan porsi tubuh yang lebih tinggi dan kekar darinya. Dia adalah atasannya yang menjabat sebagai Redaktur di salah satu halaman media Cetak harian umum lokal Solo.

"Sama seperti biasanya pak, saya sudah menyelesaikan naskah saya. Bisakah saya pamit untuk pulang?" tanya wanita dengan gaya cassualnya yang terkesan buru-buru. Akhir-akhir ini Nike selalu pulang lebih cepat dari biasanya, tidak ada basa basi atau hanya sekedar membagi cerita dengan kawan seprofesinya di kantin kantor. Hal tersebut dikarenakan dia ingin lebih banyak menghabiskan waktunya bersama teman lama ataupun adiknya yang masih duduk di bangku sekolah kelas tiga SMPN 1 Solo. "Ya, jangan lupa untuk datang ke acara rapat bersama Dewan Pers di Solo, kamu perwakilan dari kantor," tandas Redaktur tersebut sambil berlalu pergi. 

Sebenarnya, Nike sangat tidak menyukai pekerjaan yang satu ini. Karena banyak hal yang harus dirinya korbankan, meskipun belum memiliki suami namun Nike merasa waktunya di habiskan untuk  orang lain sementara dirinya harus merelakan orangtua serta adiknya ditinggalkan demi tugas, terutama jika dikirimkan untukpenyelidikan investigasi yang benar-benar menjaga identitasnya dengan sedemikan mungkin. Meskipun Nike sangat menyukai menulis namun dirinya sudah merasa jenuh menjalan pekerjaan seorang Jurnalis yang sudah di laluinya selama tiga tahun.

"Apa ini saatnya gue berhenti, meneruskan impian gueyang tertunda yaitu membuat usaha sambil menulis novel atau cerpen tanpa harus ditekan dengan deadline dari perusahaan? Namun, terkadang perkerjaan ini seperti pembantu detektif, memecahkan kasus dan share dengan semua orang se-Solo,"gumam Nike dalam hati sambil mengendari motor bebeknya menuju ke Rumah.

Satu bulan sebelum dirinya mengajukan surat pengunduran diri,Nike diangkat menjadi seorang asisten Redaktur karena kualitas berita dan gaya bahasa yang selalu minim edit bahkan tanpa di edit oleh redaktur. Meskipun demikian, Nike tetap menjalankan tugas liputannya dengan kuota berita yang sedikit berkurang dari sebelumnya.

net
Setelah difikirkan dengan matang, semenjak dirinya diangkat menjadi assisten redaktur maka Nike memutuskan untuk resign dengan cara baik-baik dari perusahaanya. Namun, tetap membantu di jajaran redaktur melalui via e-mail dengan wartawan yang bersangkutan, kebetulan selama menjadi assisten redaktur, Nike hanya ditugaskan untuk mengedit berita satu halaman pendidikan oleh salah satu wartawan baru. Sehingga untuk peliputan dan sebagainya bisa langsung ditangangi oleh Nike. Hal tersebut dia lakukan hingga adanya penganti ataupun ada instruksi khusus dari pimpinan redaksi atau redaktur pelaksana.

Jika merindukan rekan lama saat masih di kantor, tidak akan segan untuk datang kembali, meskipun hanya sekedar bercerita di kantin. Dua tahun berlalu sejak Nike resign, banyak hal yang di alami. Memanfaatkan link yang sudah dia miliki selama menjadi seorang wartawan, ditunjang dengan otak yang cerdas dan keberanian dalam mengungkapkan pendapat, baik itu nyambung atau tidak.

Dua novel yang sudah di tulis sebelum masuk keduniaa Jurnalis, berhasil di edit kembali oleh Nike dan sama sekali tidak ada perubahan dari editor percetakan tersebut, bahkan mengancungkan jempol karena mengunakan bahasa yang selalu konsisten dan benar megunjukan detil karakter si penulis melalui tokoh yang dimainkan. Sementara untuk design cover dua novel tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Nike, maka kemampuan dirinya untuk bermain photoshop dan corel benar-benar ditunjukan ketika mendapatkan kesempatan seperti itu. Banyak penghargaan yang berhasil disabet oleh Nike selama satu tahun dirinya serius menggarap Novelnya hingga best seller, dalam  waktu dua tahun dirinya berkarir maka namanya semakin meruncing sebagai seorang penulis terbaik yang dimiliki Indonesia asal Solo.

Setelah kulianya selesai, Nike semakin banyak yang mengundang untuk mengisi seminar menulis di sekolah hingga jenjang unversitas, hal tersebut sangat disyukuri dengan sedikit bekal tiga tahun yang dimilikinya sebagai seorang wartawan dan dua tahun menjadi seorang penulis komersil. Ditambah dengan para sahabat dan keluarga yang selalu mendukung kegiatannya membuatnya semakin percaya diri dalam mengisi seminar tersebut.Hingga suatu ketika, salah seorang wartawan muda menghampirinya untuk wawancara dan menyebutkan medianya, Nike yang menyambut dengan hangat dan seakan kembali kedirinya saat pertama kali menjadi seorang wartawan dengan lugu dan semangat yang mengebu-gebu. "Tadi siapa nama kamu?" tanya Nike dengan ramah, "Saya Syifa mba, saya masih magang mohon bantuannya," jawab wartawan muda itu sambil tersenyum manis.(nida)