“Sayang,
giornata perdana musim ini kamu nonton di kota aku ya. Aku jemput di terminal
nanti, ongkosnya aku transfer,”
MENJALIN kisah
baru satu bulan. Emosi ‘cinta’ yang sangat menggebu-gebu. Cinta tidak membuat
orang lupa diri, namun terkadang itu bisa bikin yang merasakannya lupa akan
beberapa hal.
Pergi ke luar kota demi menonton
bola. Karena jika tidak seperti itu, aku sama dia mustahil bisa ketemu.
Kesibukan kita berdua pun kadang membuat lupa bahwa sudah tiga hari tidak
berkomunikasi. Entah lewat whatsapp, bbm, sms, apalagi telepon.
Hal itu terus terjadi hingga
akhirnya aku mulai merasakan sesuatu yang sangat ganjal. “Kamu kemana saja?
Sudah seminggu gak ngabarin” pesan singkatku lewat whatsapp. Aplikasi yang
paling sering aku gunakan dibandingkan dengan medsos lainnya.
Harryxa Briantra. Nama yang berhasil
membuatku jatuh cinta. Entah bagaimana caranya, awalnya hanya sebagai
pelampiasan karena sudah hampir satu tahun menjomblo. Dia pun saat aku tanya
“Kenapa nembak aku?” dia hanya tersenyum “Gak tau. Aku jomblo dan kamu pun
gitu. Saat itu, yang lagi deket sama aku cuman kamu, gak tau kenapa saat
pertama kali ketemu disana aku sering banget liat kamu. Kamu gak tau deh lagi
ngobrol sama siapa”
Gak lama kemudian dari perjumpaan
itu, aku dan dia saling berkomunikasi jauh lebih intens dari biasanya. Pernah
mendengar kata “bermula dari candaan kini menjadi serius” ya, itu yang kita
rasakan. Seakan lupa dengan proses yang singkat itu.
Banyak janji manis yang membuatku
‘lupa’ pernah sakit karena janji manis yang diberikan oleh seseorang. Dia juga
memiliki banyak janji manis, layaknya laki-laki pada umumnya. Lalu, aku kembali
terjebak.
“Kapan ya ada pertandingan bola
lagi? Gak sabar buat ketemu kamu dan kita chant (semacam yel-yel mendukung tim yang sedang bermain) bareng lagi” Pesan yang kubaca
berulang kali setelah hampir dua giornata (match) tidak berkomunikasi, terlebih lagi
saat itu di komunitas bola kami sedang tidak ada even nonton bareng se-Jabar
Banten ataupun se-Jabodetabek.
Kata-kata yang cuman segitu tapi
bikin hati berbunga-bunga. Gila? Emang pada saat itu aku seperti orang gila.
Hingga akhirnya saat setengah musim itu hampir berakhir. “Jane, lu gue kasih
tau ya. Elu gak bakal dinikahin sama si Harry! Percaya deh sama gue” sebuah
kalimat yang bikin down dari kerabatnya meskipun dengan nada tertawa.
Meskipun aku menanggapinya dengan
candaan lagi, tapi tetap saja aku memikirkan ucap itu.
Sampai akhirnya ada beberapa hal
yang bikin hati terasa asin. Dia gak ngabarin aku lebih dari tiga giornata.
Namun, di twitter sangat aktif. Mungkin dia mulai bosan, fikirku.
Sampai akhirnya ada sebuah konflik
yang bikin aku sangat marah dan memintanya untuk mengakhiri semuanya. Lalu,
beberapa minggu setelahnya aku mendapatkan kabar bahwa Harryxa telah
bertunangan dengan wanita lain dan akan segera menikah.(*)
#FiksiBuatPacarku
=====
Note: Kata mimin
#KampusFiksi harus curhat aslinya :p
Intinya si cowok ini orangnya
sangat dingin, lebih dingin dari es. Bagaikan wikipedia sepakbola, mau tanya
sepakbola liga mana saja dia faham. Kebetulan kita bertemu disalah satu
komunitas sepakbola liga italia dari salah satu tim yang saya enggan untuk
menyebutkan nama klub kebanggan saya disini. Hehe
Kita ketemu gak selalu pas even
nonbar aja sih, beberapa kali kita ketemu di luar acara even bola. Dia suka
lupa sama hape jadi komunikasi kita jarang karena 30 persen karena sibuk kerja
dan sisanya ya gitu deh, dia suka ngilang kayak kapal air asia, hihi.
Kita berkenalan di salah satu grup
pengurus se-Nusantara komunitas itu, awalnya cuman bercanda dan gak ada
perasaan sama sekali tapi ternyata kita atau lebih tepatnya aku mulai tertarik
sama karakternya yang sedikit berbeda. Hingga akhirnya di salah satu acara
Ghatering se-Jabar Banten di salah satu kota pertemuan pertama kali.
Sekarang kisah aku dan dia sudah berakhir. Cerita ini banyak bumbu-bumbu fiksinya, jadi jangan terlalu serius ya. Hihihi....