22/01/15

Berlari di Tengah Asa

"Dalam pelukanku, dengarlah suara jantung beserta detaknya. Setiap detik yang selalu ku berikan untuk mendoakan mu. Hingga kamu tak mampu lagi mendengarnya, karena aku sudah bersama tuhan."

DISUATU sore yang cerah, sepasang sahabat sedang saling mengejar. "Rico lu beresek ya," teriak Mony sambil mengejarnya dengan tertawa lepas. "Udah ah ampun, gue cape, kita gak sekuat waktu masih kecil," timbal Rico sambil mengelap keringat dengan punggung tangan kirinya.

"Ih, dasar tua. Gue sih masih muda," timbal Mony yang tidak ingin kalah
"Sialan lu. Udah sini, duduk di samping gue"

15 tahun persahabatan mereka terjalin. "Tidak terasa waktu terus berjalan dan sudah 15 tahun nih kita kenal," ujar Mony sambil menyandarkan kepalanya di bahu Rico. Hanya tipis yang diberikan jika setiap tahunnya mereka 'bernostalgia' ke tempat yang menjadi sejarah awal pertemuan mereka.

andai ..
ku tak membuang dirimu
menjadikan yang kedua
atas cintaku
janganlah
keterpurukanku ini
membuat kau membenciku
selamanya .. dan membunuhku
Gigi - Andai

Lagu pertama yang mereka nanyikan bersama di tempat tersebut. Setiap kali menanyanyikan lagu itu, bukan 'kisah sedih' mereka yang teringat, namun hal-hal konyol yang mereka lakukan saat bersama.

"Gila ya, dulu apa yang gue pikirin bisa sampai nanya sama lu, bahkan berteman sampai sekarang," celoteh Mony dengan tawa kecilnya.

Lagi-lagi Rico hanya tersenyum berserta tarikan hembusan nafas panjang.

Tak kusesali cintaku untukmu
meskipun dirimu tak nyata untukku
sejak pertama kau mengisi hari-hariku
aku telah meragu mengapa harus dirimu
Aku takkan bertahan
bila tak teryakinkan
sesungguhnya cintaku
memang hanya untukmu
Rio Febrian - Bukan Untukku

Lagu yang selalu dinyanyikan oleh Rico tiap kali sedang berdua dengan Mony. Hingga 15 tahun lamanya Mony tidak mengetahui bahwa lagu yang selama ini dinyanyikan oleh Rico untuk dirinya.

"Dari awal juga, aku selalu berkata 'akan selalu menyayangimu, hingga aku tak mampu lagi untuk bernafas dan memberikan dada ini untuk kau bersandar dalam keluh kesahmu' sekarang izinkan aku untuk bersandar kepadamu sebelum aku pulang," ujar Rico yang terbaring dengan lemah

"Kenapa gak pernah cerita kalo lu sakit sih?"
"Penting?"
"Iya, gue peduli sama lu"
"Sebagai teman?"

Mony terdiam untuk waktu yang cukup lama. "Bukan, untuk seseorang yang menurut gue lebih spesial dari seorang sahabat,"
Kali ini, untuk yang pertama kalinya Rico tertawa kecang. Tawa yang belum pernah dilihat oleh Mony sebelumnya. "Telat ya, kita telat untuk menyadarinya setelah sekian lama,"
Mony hanya menganggukan kepalanya sambil menahan air mata yang mulai terbendung.

Aku hanya ingin kau tahu
Besarnya cintaku
Tingginya khayalku bersamamu
Tuk lalui waktu yang tersisa kini
Di setiap hariku
Di sisa akhir nafas hidupku
Republik - Hanya Ingin Kau Tahu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar