08/04/15

Cinta Setengah Musim


“Sayang, giornata perdana musim ini kamu nonton di kota aku ya. Aku jemput di terminal nanti, ongkosnya aku transfer,”

MENJALIN kisah baru satu bulan. Emosi ‘cinta’ yang sangat menggebu-gebu. Cinta tidak membuat orang lupa diri, namun terkadang itu bisa bikin yang merasakannya lupa akan beberapa hal. 

Pergi ke luar kota demi menonton bola. Karena jika tidak seperti itu, aku sama dia mustahil bisa ketemu. Kesibukan kita berdua pun kadang membuat lupa bahwa sudah tiga hari tidak berkomunikasi. Entah lewat whatsapp, bbm, sms, apalagi telepon.

Hal itu terus terjadi hingga akhirnya aku mulai merasakan sesuatu yang sangat ganjal. “Kamu kemana saja? Sudah seminggu gak ngabarin” pesan singkatku lewat whatsapp. Aplikasi yang paling sering aku gunakan dibandingkan dengan medsos lainnya.

Harryxa Briantra. Nama yang berhasil membuatku jatuh cinta. Entah bagaimana caranya, awalnya hanya sebagai pelampiasan karena sudah hampir satu tahun menjomblo. Dia pun saat aku tanya “Kenapa nembak aku?” dia hanya tersenyum “Gak tau. Aku jomblo dan kamu pun gitu. Saat itu, yang lagi deket sama aku cuman kamu, gak tau kenapa saat pertama kali ketemu disana aku sering banget liat kamu. Kamu gak tau deh lagi ngobrol sama siapa”

Gak lama kemudian dari perjumpaan itu, aku dan dia saling berkomunikasi jauh lebih intens dari biasanya. Pernah mendengar kata “bermula dari candaan kini menjadi serius” ya, itu yang kita rasakan. Seakan lupa dengan proses yang singkat itu.

Banyak janji manis yang membuatku ‘lupa’ pernah sakit karena janji manis yang diberikan oleh seseorang. Dia juga memiliki banyak janji manis, layaknya laki-laki pada umumnya. Lalu, aku kembali terjebak. 

“Kapan ya ada pertandingan bola lagi? Gak sabar buat ketemu kamu dan kita chant (semacam yel-yel mendukung tim yang sedang bermain) bareng lagi” Pesan yang kubaca berulang kali setelah hampir dua giornata (match) tidak berkomunikasi, terlebih lagi saat itu di komunitas bola kami sedang tidak ada even nonton bareng se-Jabar Banten ataupun se-Jabodetabek.

Kata-kata yang cuman segitu tapi bikin hati berbunga-bunga. Gila? Emang pada saat itu aku seperti orang gila. Hingga akhirnya saat setengah musim itu hampir berakhir. “Jane, lu gue kasih tau ya. Elu gak bakal dinikahin sama si Harry! Percaya deh sama gue” sebuah kalimat yang bikin down dari kerabatnya meskipun dengan nada tertawa.

Meskipun aku menanggapinya dengan candaan lagi, tapi tetap saja aku memikirkan ucap itu. 

Sampai akhirnya ada beberapa hal yang bikin hati terasa asin. Dia gak ngabarin aku lebih dari tiga giornata. Namun, di twitter sangat aktif. Mungkin dia mulai bosan, fikirku.

Sampai akhirnya ada sebuah konflik yang bikin aku sangat marah dan memintanya untuk mengakhiri semuanya. Lalu, beberapa minggu setelahnya aku mendapatkan kabar bahwa Harryxa telah bertunangan dengan wanita lain dan akan segera menikah.(*)

#FiksiBuatPacarku

=====
Note: Kata mimin #KampusFiksi harus curhat aslinya :p

Intinya si cowok ini orangnya sangat dingin, lebih dingin dari es. Bagaikan wikipedia sepakbola, mau tanya sepakbola liga mana saja dia faham. Kebetulan kita bertemu disalah satu komunitas sepakbola liga italia dari salah satu tim yang saya enggan untuk menyebutkan nama klub kebanggan saya disini. Hehe

Kita ketemu gak selalu pas even nonbar aja sih, beberapa kali kita ketemu di luar acara even bola. Dia suka lupa sama hape jadi komunikasi kita jarang karena 30 persen karena sibuk kerja dan sisanya ya gitu deh, dia suka ngilang kayak kapal air asia, hihi.

Kita berkenalan di salah satu grup pengurus se-Nusantara komunitas itu, awalnya cuman bercanda dan gak ada perasaan sama sekali tapi ternyata kita atau lebih tepatnya aku mulai tertarik sama karakternya yang sedikit berbeda. Hingga akhirnya di salah satu acara Ghatering se-Jabar Banten di salah satu kota pertemuan pertama kali.

Sekarang kisah aku dan dia sudah berakhir. Cerita ini banyak bumbu-bumbu fiksinya, jadi jangan terlalu serius ya. Hihihi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar