Tema : Torn
Judul : Sakit Tidak Terlupakan
“Terima kasih untuk Anda yang sudah memberitahuku apa itu senyuman
bahagia dan senyuman kekecewaan,” ujar seorang gadis yang menahan bendungan air
mata saat seorang pria memutuskannya. Bukan perihal diputuskannya yang begitu
saja, namun hubungan yang sudah di jalani selama lima tahun itulah yang membuat
rasa sakit.
Gadis itu bernama Lira, mahasiswa tingkat dua fakultas Ilmu
Komunikasi. “Dia memutuskan ku setelah aku memaafkan perselingkuhannya yang
sudah ke-7 kalinya,” curhat Lira kepada sahabatnya di pojok perpustakaan.
“Pria seperti itu tak pantas kau tangisi, kau wanita baik
dan hebat. Kau harusnya beruntung Reno
memutuskanmu, oh bukan memutuskan, melainkan mencampakan kamu di depan umum,”
ujarnya Fhyra yang terus menguatkan hati Lira yang sedang rapuh.
Lira yang sedang tidak karuan hanya mampu menangis, menahan
suara tangisan agar tidak menganggu mahasiswa lainnya. Tiba-tiba ia mengingat
semua perubahan Reno sejak tiga tahun yang lalu, dimana ia pertama kali mencoba
untuk berselingkuh dengan seorang janda. “Kasihan dia janda dengan anak dua,
aku hanya sekedar membantu dia mengasuh anak-anaknya selagi dia kerja saja,”
setidaknya itu yang dia ingat alasannya.
Dan perselingkuhan terakhir yang akhirnya mengkandaskan
hubungan mereka. Reno telah meniduri seorang gadis yang usianya dua tahun
dibawah Lira. Pertengkaran hebat mereka rasakan, hingga puncak-nya saat Reno
mulai berani mencampakan Lira di depan umum.
Hingga beberapa bulan kemudian, Lira mendapatkan kabar bahwa
wanita tersebut hamil dan Reno harus menikah dengannya. “Selamat atas
penikahanmu,” bunyi SMS terakhir yang dikirimkan untuk pria yang sudah merobek
hatinya hingga tidak mampu dibentuk lagi.
flash fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1
dari www.nulisbuku.com di facebook dan twitter @nulisbuku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar