08/10/14

Di Laut Kau Perampok, Di Darat Kau Buaya

Perampok. I couldn’t believe he’d shoot me.

Memaafkan seseorang yang sangat kita cintai merupakan sebuah kewajaran. Akan tetapi, jatuh berulangkali kepada lubang yang sama tidak membuat harga diri menjadi lebih rendah dari seekor Keledai. Tertipu, teripu, dan teripu lagi.

"Aku terlalu terbuai dengan semua omong kosongnya," ujarku dengan penyesalan saat menyadari pria yang dulu pernah tidur bersamaku kini telah mencampakanku di depan wanita barunya. Kini aku merasa tidak lebih dari seorang gadis malang, oh bukan, aku bukan gadis lagi.


Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari http://www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

1 komentar:

  1. Sebenarnya tulisan ini menurut gue udah bagus, cuman sedikit saran dalam penulisan diperhatikan lagi, seperti "teripu" hilang huruf "t" kemudian buat aja karakter utamanya benar2 kuat supaya pembaca pensaran dari kata perkata.

    BalasHapus